Penyakit
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah penyakit yang paling
ditakuti karena belum ada vaksin atau obat yang bisa menyembuhkannya.
Kenali gejala dari HIV untuk melakukan deteksi dini.
Virus
yang mematikan ini akan menyerang sistem kekebalan yang membuat tubuh
kehilangan kemampuan untuk melawan penyakit, sehingga tubuh lebih
rentan terhadap berbagai penyakit.
Jika
gejala ini tidak segera diobati, maka bisa menyebabkan AIDS (Acquired
Immunodeficiency Syndrome) yang merupakan penyakit mematikan. AIDS
timbul sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV di dalam tubuh
manusia.
Gejala-gejala
yang muncul dari HIV bisa mempengaruhi seseorang secara bertahap.
Setelah virus memasuki tubuh, maka virus akan berkembang dengan cepat.
Virus
ini akan menyerang limfosit CD4 (sel T) dan menghancurkan sel-sel
darah putih sehingga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Setiap
tahapan dari infeksi akan menunjukkan gejala yang berbeda.
Tahap
awal dari infeksi virus ini biasanya tidak menunjukkan tanda-tanda
atau gejala apapun, gejala baru akan muncul setelah dua sampai empat
minggu setelah terinfeksi. Seseorang bisa mengeluh mengalami sakit
kepala yang berat dan persisten disertai dengan demam.
Seperti
dikutip Menshealth.about.com, Kamis (10/6/2010) ketika seseorang
terinfeksi maka gejala awal yang muncul terkadang mirip dengan flu atau
infeksi virus sedang.
Gejala
dan tanda awal dari HIV termasuk demam, sakit kepala, kelelahan, mual,
diare dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak atau
pangkal paha.
Gejala-gejala
ini hampir sama dengan infeksi virus lainnya. Karena itu banyak orang
yang terinfeksi HIV tidak menyadari bahwa dirinya sudah terinfeksi
hingga bertahun-tahun sehingga mencapai stadium lanjut.
Pusat
pengendalian penyakit (Center for Disease Control/CDC) mengungkapkan
ada beberapa gejala yang menunjukkan stadium lanjut dari HIV yaitu:
1. Kehilangan berat badan dengan cepat tanpa adanya alasan
2. Batuk kering
3. Demam berulang atau berkeringat saat malam hari
4. Kelelahan
5. Diare yang lebih dari seminggu
6. Kehilangan memori
7. Depresi dan juga gangguan saraf lainnya.
Salah
satu cara untuk mendeteksinya adalah dengan mengukur jumlah sel-sel
darah putih, karena biasanya seseorang dengan HIV akan memiliki jumlah
sel darah putih yang kecil.
HIV
bukan merupakan penyakit yang mudah untuk didiagnosis, ada dua hal
yang harus diperhatikan yaitu kenali gejala yang ada dan melakukan
pemeriksaan ke dokter.
HIV
disebabkan kebanyakan karena perilaku gonta ganti pasangan seks tanpa
menggunakan kondom atau orang-orang yang memakai narkoba karena gantian
menggunakan jarum suntik.
Posting Komentar